7/22/11

Part 20

Malam ini house mate-ku menginap di rumah temannya jadi Stanley akan datang dan masak makan malam untukku. Ia juga mengundang Sarah untuk bergabung bersama kami. Menurut Stanley, aku bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya lebih banyak tentang masa lalunya. Stanley dan Sarah datang bersama. Stanley langsung mulai memasak sementara aku diminta menemani Sarah ngobrol. Stanley langsung mulai memasak sementara aku diminta menemani Sarah ngobrol. Aku mengajak Sarah untuk berbincang-bincang di kamarku.
"Wah kamarnya rapih ya.." puji Sarah. Ia lalu duduk dekat meja belajarku. Belum sempat berbicara, kudengar Stanley memanggilku. Aku memutar bola mataku. "Ada apa lagi sih.." gumamku. "Bentar ya Sar.." aku meninggalkan dia sendirian. Ketika aku kembali ke kamar, aku terkesiap melihat Sarah sedang memegang undangan pernikahan Rosa.

"Kamu kenal yang pengantin pria atau pengantin wanita?" tanyanya tajam.
"Aku sahabat Rosa. Kamu?" Entah mengapa, aku tidak suka dengan sikapnya yang menurutku agak sedikit kurang sopan.
"Jadi kamu yang bekas tunangannya Jason..." gumamnya pelan. 
Aku merasa agak tersinggung ketika mendengarkannya mengatakan kata 'bekas'.
"Jadi kamu yang bekas pacarnya Jason.." balasku tak mau kalah walaupun tetap kuusahakan agar nada bicaraku tetap bersahabat.
Ia berdiri dan menghampiriku. "Ya, tepatnya, aku cinta pertama Jason."
Aku membalas tatapannya. aku merasa marah, terluka dan terkalahkan...
"Kamu memang cinta pertamanya... Namun apakah ia masih mencintaimu sekarang?" balasku.
"Aku rasa kamu pun tahu jawabannya." Ia tersenyum. 
"Kamu dulu bisa mendapatkannya karena aku pergi dari hidupnya."
"Ia tidak pantas mencintaimu setelah kamu meninggalkannya begitu saja." Aku merasa emosiku sudah naik ke ubun-ubun.
"Terserah kalau kamu menyalahkanku. Namun satu hal yang pasti, aku masih mencintainya dan akan kubuktikan padamu, aku bisa memilikinya kembali... "ucapnya sinis.


Suasana makan malam itu menjadi dingin. Aku tidak mengucapkan sepatah katapun. stanley yang sibuk mengajak Sarah ngobrol dan mencairkan suasana. Tampaknya Stanley sudah bisa menduga apa yang terjadi.
Sarah sendiri bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Aku tidak menyangka Jason bisa menyukai orang seperti dia... sungguh munafik.. Atau mungkin Jason tidak pernah mengetahui sisi lain dari perempuan ini?

0 komentar:

Post a Comment