Setelah kembali ke Sidney, aku mencoba untuk menjadi seperti aku yang dulu. Mencintaimu seperti aku pernah mencintai Sarah. Setia tanpa syarat kepadamu. Namun aku tidak bisa, Ca... Entah kenapa halnya begitu sulit bagiku. Aku terus mencintaimu walaupun pada saat yang bersamaan aku juga tidak bisa merubah diriku untuk menjadi pria yang pantas untukmu...
Kuteruskan permainanku dengan harapan akan tiba saatnya di mana kita menikah dan barulah aku meninggalkan semua itu, lalu kau muncul tiba-tiba di depanku. Semua kebohonganku terbongkar dalam hitungan detik. semua cinta dan kepercayaan yang kau pupuk sirna begitu saja. Melihatmu menangis, hati ini seperti ditusuk-tusuk. Aku tidak bisa berhenti memaki diriku sendiri. Tapi itulah kenyataannya, aku telah kehilanganmu karena kesalahanku sendiri.. Dan entah mengapa, ini lebih sakit daripada sewaktu aku kehilangan Sarah. Aku tahu, mungkin hanya waktu yang bisa mengembalikan cinta dan kepercayaan yang telah aku hilangkan itu. Berapa lama pun waktu itu, aku akan terus setia menunggu di sini. Kamu telah berhasil membuatku jatuh cinta lagi, dan sekarang kamu telah mengembalikan diriku seperti dulu. Jika saatnya tiba, aku harap kamu sudi memberiku satu kesempatan lagi. Dan bila saat itu tiba, kita takkan terpisahkan lagi.
Love you still,
Jason
Hanya itu satu-satunya e-mail yang ia kirimkan padaku. Ia sama sekali tidak menyebutkan tentang kejadian yang Rosa ceritakan padaku.. Ia sama sekali tidak menceritakan tentang percakapannya mengenai Sarah yang merubah dirinya, yang merubah kesetiaannya padaku... Ia membuat kesan seolah-olah semua ini tidak ada sangkut pautnya lagi dengan Sarah... Aku kecewa.
Setelah itu ia tidak pernah mencoba menghubungiku dengan cara apapun juga. Aku agak sedikit lega karenanya namun aku jadi kecewa. Entah mengapa aku ingin ia terus menghubungiku, setidaknya mengirimku e-mail menceritakan keadaan sekarang. Bodoh memang, tapi itulah aku...
0 komentar:
Post a Comment