9/24/09

Sulitnya Belajar Bahasa Mandarin

Istilah “Mandarin” dipergunakan oleh orang Barat sejak Dinasti Qing (1644-1911) yang artinya adalah bahasa kantor dengan dialek Peking sebagai dasar yang dipergunakan oleh para pembesar kerajaan Qing. Di Tiongkok atau di China, bahasa Mandarin lebih populer dengan istilah bahasa Han (Hànyu) yaitu bahasa pemersatu etnis Han yang merupakan 94% populasi Tiongkok. Karena merupakan bahasa nasional, maka di China disebut juga dengan Putonghua(yang artinya bahasa umum) dan di Taiwan dengan sebutan Guoyu (yang artinya bahasa nasional). Sedangkan etnis Tionghoa di luar China lebih populer dengan istilah Huayu. Bahasa Mandarin yang bersumber dari piktogram ini, memang tergolong dalam bahasa yang sulit untuk dipelajari. Tidak ada cara alternatif lain yang dapat ditempuh untuk mempelajari huruf-huruf Mandarin kecuali menghafal. Cara yang sama harus dilakukan oleh anak-anak China, menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis huruf yang sama terus-menerus sampai melekat.

Bagi seorang penutur bahasa Inggris yang belajar bahasa Prancis, ada beberapa bantuan. Policemenjadi police, garden menjadi jardin. Namun, orang asing tidak punya panduan seperti itu dalam bahasa Mandarin. Polisi adalah jingcha, kebun menjadi huayuan. Tidak hanya jingcha danhuayuan, untuk setiap kata, Anda harus belajar tiga komponen: bunyi, huruf, dan nada. Dalam bahasa Mandarin, pola titi nada setiap kata mempengaruhi artinya. Mai, misalnya, dengan nada menurun berarti “menjual”. Namun mai dengan awal menurun rendah dan disusul nada meninggi justru berarti sebaliknya, “membeli”. Bahkan orang China pun merasa kebingungan. Di Bursa Efek Shanghai, para pialang menggunakan istilah popular untuk perintah membeli dan menjual. Banyak kata berbunyi sama persis atau kedengaran senada. Seringkali orang China harus berbuat apa saja untuk menentukkan sebuah huruf yang keluar dari konteks. Misalnya, normal bagi beberapa orang untuk memperkenalkan diri mereka dengan “Halo, aku Wakil Kepala Seksi Li. Lidengan tanda pohon di bagian atas dan benih di bagian bawah” atau “Halo, aku Madam Wang.Wang yang digunakan dalam “laut tanpa batas” bukan yang berarti “raja”. Tanpa penjelasan lebih lanjut, sebuah huruf yang konteksnya kurang jelas seringkali tidak mungkin dikenali dengan pasti jika seseorang hanya mengandalkan pada bunyinya. Sebagai hasilnya, orang China sering harus member penjelasan panjang untuk menyampaikan secara akurat arti yang mungkin cukup jelas dalam bahasa Inggris.

Tidak heran apabila banyak sekali orang asing dari Barat yang kemudian “menyerah” mempelajari bahasa Mandarin, pulang ke rumah, dan melupakan apa yang telah mereka pelajari. “Semua orang asing yang belajar bahasa Mandarin merasa tidak puas. Mereka merasa tidak bisa secepat dan semudah yang dibayangkan,” ujar Peter Kupfer dari Mainz, Jerman. “Semua murid saya merasa sudah sangat keras menghafalkan empat nada dan empat shengyu. Tapi, mereka merasa hanya memperoleh kemajuan sangat sedikit,” tambah Kupfer, sebagaimana ditulis China Daily. Karena itu, mayoritas dari mereka berhenti di tengah jalan. Bahkan, pernah ada data bahwa 95% peserta kursus bahasa Mandarin oleh mereka yang tidak berdarah Tionghoa mengalami drop-out.

Memang sudah ada pembaruan selama 20 tahun terakhir. Misalnya, huruf yang terlalu rumit disederhanakan. Jumlah goresan dikurangi. Juga telah ditemukan standar penulisan bunyi bahasa Mandarin dalam huruf Latin yang disebut hanyu pinyin. Semua orang China yang berusia 30 tahun ke bawah mengerti bagaimana menuliskan bunyi bahasa Mandarin dalam huruf Latin. Namun tetap saja pengucapan bunyi dan pengalunan nada harus benar. Sebab huruf Mandarin yang berbunyi zhong berjumlah 17 buah. Yang diucapkan zhong ada 11 buah. Bahkan, yang berbunyi si ada 144 buah. Tentu, harus hafal si mana yang dimaksudkan. “Sambil mendengarkan guru, murid ternyata terus berpikir apa yang dia mengerti,” ujar Zhou Xuan dari Nanjing University. “Belajar bahasa Barat, murid langsung bisa menghubungkan otak dengan lisan. Belajar bahasa Mandarin, otak harus berhubungan ke dua jurusan yang berbeda sekaligus: bunyi dan arti,” tambahnya. “Itulah sebabnya anak yang sejak kecil belajar bahasa Mandarin IQ-nya naik antara 15 sampai 20 %.” Itu ketekunan dan kesabaran yang tinggi sangat dibutuhkan.

Untuk mendorong perkembangan pengajaran Bahasa Mandarin, dan penyebaran kebudayaan bahasa Mandarin di seluruh dunia, Tim Pimpinan China untuk Pengajaran Bahasa Mandarin menyelenggarakan Kongres Bahasa Mandarin Sedunia yang dihadiri oleh pemimpin China, menteri pendidikan berbagai negara, pejabat penting berbagai negara untuk kebijakan pengajaran Bahasa Mandarin, rektor universitas terkenal di seluruh dunia, sinologis terkenal, dan pengajar Bahasa Mandarin pada tanggal 20 sampai 22 Juli 2005 di Beijing. Salah satu pembahasan dalam kongres tersebut adalah “mencari metode pengajaran bahasa Mandarin yang tepat”.

Selama ini, sebagaimana terungkap dalam kongres itu, orang asing yang ingin belajar bahasa Mandarin mengalami kesulitan yang luar biasa. “Lihatlah metode modern belajar bahasa Mandarin ini. Isinya terlalu tradisional,” ujar Zhu Yongshen, dekan di Fudan University. Tapi, Zhu sendiri belum tahu metode modern bagaimana yang benar-benar modern. Terakhir, bahasa Mandarin juga memiliki standar ujian bertaraf internasional yang dinamakan Hanyu Shuiping Kaoshi atau HSK, sejenis dengan toefl untuk bahasa Inggris. Ujian ini ditujukan bagi penstudi bahasa Mandarin dari luar China yang ingin mendaftarkan diri untuk belajar di universitas di China. Meskipun tergolong sulit, namun bahasa Mandarin tidak pernah sepi peminat karena bagaimanapun juga, bahasa Mandarin menunjukkan perannya yang semakin penting dalam kancah internasional. Siapapun yang menguasai bahasa Mandarin, maka peluang baginya akan semakin terbuka lebar apalagi di era pasar bebas seperti sekarang ini. Tengok saja Perdana Menteri Australia yang baru, Kevin Rudd yang fasih berbahasa Mandarin. Dengan kemampuan linguistiknya ini, Kevin Rudd diharapkan dapat mempererat hubungan Australia dengan China. Dengan kata lain, bahasa Mandarin tidak saja penting bagi keperluan bisnis namun juga sangat penting bagi keperluan politik internasional.

0 komentar:

Post a Comment