Waktu kami masuk, ternyata orang tua Jason memang sedang bertamu ke rumahku. Aku langsung duduk di sebelah papa sementara Jason duduk sendiri terpisah.
"Abis kemana aja kalian?" tanya mama lembut. "Tadi Bianca nemenin Jason belanja doank kok ma..." jawabku sambil mencuri pandang ke arah Jason. Ternyata ia sedang menatapku juga. Buru-buru aku mengalihkan pandanganku.
"Papa mama kok bisa kebetulan di sini juga?" kudengar Jason angkat bicara. "Kami memang mau ngomong sama kalian berdua.." jawab ayahnya dengan suara agak berat. Jarang sekali aku mendengarnya berbicara. Kulihat ia melirik ke arah istrinya, seolah meminta istri melanjutkan kata-katanya.
"Begini Jason... kami lihat kalian berdua sangat cocok sekali..." Jantungku berdegup menunggu kata-katanya selanjutnya. Lago-lagi ak tundukkan wajahku.
"Jadi kami berpikir mungkin akan sangat baik kalau kalian dijodohkan... Setidaknya bertunangan dulu sebelum kamu kembali ke Sidney... Mama dan Papa sudah kenal dekat dengan orang tua Bianca. Kamu juga sudah cukup umur untuk memulai hubungan yang serius.."
Aku merasa ini seperti mimpi, atau seperti kisah dalam novel... Aku baru saja jatuh cinta, untuk pertama kalinya... dan langsung dijodohkan... Segalanya yang kudengar seperti tidak nyata. Sekuat tenaga kutahan diriku untuk tidak bersorak kegirangan. Lalu aku memberanikan diri menatap ke arah Jason.
Tidak seperti yang kuduga, kulihat raut wajahnya berubah. Tidak ada tanda-tanda kebahagiaan disana.. Wajah itu menjadi keras dan angkuh, tepat seperti waktu aku pertama kali melihatnya. Hatiku seperti ditusuk melihat reaksinya...
Jason lalu berdiri dari duduknya. "Aku minta waktu untuk berpikir..." ia pun beranjak pergi begitu saja. Menoleh ke arahku pun tidak. Duniaku seperti gelap saat itu. Aku tidak mau tahu apa yang terjadi. Yang kuingat, aku berlari ke kamarku dan mengunci diriku di sana. Semalaman itu aku menangis sendiri...
Ternyata Jason sama dengan yang lainnya...
0 komentar:
Post a Comment