12/26/10

Part 1

Handphone-ku bergetar. Dengan enggan kubaca nama penelponnya.
Private number...

Setelah berapa saat aq menimang-nimang, akhirnya kuputuskan untuk mengangkat telpon itu. "Hallo."Sapaku.
"Hallo Ca, ini Rosa." "Rosa?" Ucapku agak terkejut. "Sudah terima undangannya?" Tanya Rosa agak terburu-buru. Suasana hiruk-pikuk disekitarnya terdengar samar-samar. "Undangan?" Buru-buru aku berjalan ke arah meja ruang tamu, menahan rasa pusing yg langsung muncul ketika aku bangun dari tempat tidur, langsung mencari-cari undangan yg disebutkan oleh Rosa. Ternyata housemateku menaruhnya di bawah tumpukan koran. "Iya, aku post beberapa hari yg lalu. Harusnya sudah sampai tadi pagi." "Oh, iya.. Ada nih.. Undangan siapa sih ini?" Kubuka undangan itu dan terkesiap melihat nama pengantin permpuannya. Rossa! Kamu mau merried? Kenapa enggak cerita di email? Ngagetin banget.."Aku masih belum pulih dari keterkejutanku. Kulihat nama pengantin prianya, memang pria yg Rosa Pacari dua tahun terakhir ini. Rosa tertawa senang mendengar keterkejutanku. "Ca, itu undangan belum disebar loh.. Aku kasih kamu duluan sekalian bikin kejutan supaya kamu orang pertama yg tahu.. "Ucapnya senang."Ya ampun Sa.. Kamu hampir bikin aku jantungan, tau gak?" Ucapku tanpa bisa menyembunyikan kesenangan yg aku rasakan saat itu.

"Ca, aku lagi buru-buru nih.. Nanti aku kirim email lagi yah.. "Lalu Rosa mengakhiri percakapan singkat kami. Aku merebahkan diriku di atas sofa. Kupandangi lagi undangan yg masih kupegang. Rosa... Berapa umurnya sekarang? 23? Waktu memang singkat sekali berlalu... Aku sendiri sudah 27 tahun.. Sudah bisa kutebak
Reaksi mama kalau tahu tentang hal ini nanti. Pernikahan Rosa memang alasan yg tepat untuk menyuruhku cepat-cepat cari pacar dan menikah. Aku tahu maksud baik mama... Tapi entah mengapa hati ini masih tidak bisa menerima cinta yg lain. Hati ini seolah-olah masih diikat olehnya, oleh pria yg selalu ada di setiap sudut
benakku, yg berada nan jauh disana.. Umurku kira-kira sama dengan Rosa waktu papa mama mengenalku dengannya. Aku sedang kuliah tahun terakhir pada saat itu. Ia sedang liburan di Jakarta, dan orang tuanya yg merupakan teman baik orang tuaku membawanya ke rumah kami. Aku Masih ingat kesan pertama yg kudapat sewaktu melihatnya. Tampan namun Angkuh.


1 comment:

  1. Wah, telat tahunya nih.
    Ujug-ujug udah Part 17 ajah.
    Itu pun dari News Feed di Fbook.
    Oke, gw numpang baca ya, Kak!

    ^^

    ReplyDelete